Selasa, 10 Desember 2013

E-learning, Cara Alternatif dalam Kegiatan Belajar antar Guru dan Murid

Seiring kemajuan teknologi dan kemajuan zaman, cara dan metode belajar antar guru dan murid pun sekarang lebih praktis dan mudah, salah satunya dengan metode “E-learning”. E-learning merupakan meotde belajar dengan jarak jauh. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di suatu tempat, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved. 



E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-learning untuk umum. E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

E-learning memberikan kesempatan bagi murid untuk memegang kendali atas kesuksesan belajar masing-masing, artinya murid diberi kebebasan untuk menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Ia bisa mulai dari topik-topik ataupun halaman yang menarik minatnya terlebih dulu, ataupun bisa melewati saja bagian yang ia anggap sudah ia kuasai. Jika ia mengalami kesulitan untuk memahami suatu bagian, ia bisa mengulang-ulang lagi sampai ia merasa mampu memahami. Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang belum ia pahami, murid bisa menghubungi guru, nara sumber melalui email atau ikut dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu. Jika murid tidak sempat mengikuti dialog interaktif, ia bisa membaca hasil diskusi di message board yang tersedia di LMS (di website pengelola). Banyak murid yang merasa cara belajar independen seperti ini lebih efektif daripada cara belajar lainnya yang memaksakannya untuk belajar dengan urutan yang telah ditetapkan.

Selain itu, e-learning juga mempermudah bagi guru untuk memberikan bahan ajarannya kepada muridnya via online, baik itu tugas dari sekolah, mengenai silabus, materi pelajaran, dan yang lainnya. Sehingga murid-muridnya bisa mengetahuinya dan bisa mempelajarinya tanpa di ruangan kelas. Guru pun tidak perlu berbicara atau menjelaskan dari satu kelas ke kelas yang lainnya, cukup dengan murid-muridnya memahaminya terlebih dahulu di website yang telah guru tersebut kirim, sehingga pada saat proses belajar di kelas, murid-murid dapat langsung menanykan atau minta jelaskan apa saja hal yang belum dimengerti dari paparan di website tersebut. Dengan mengkombinasikan aneka teknologi yang tersedia, seorang guru dapat memaksimalkan potensi metode belajar e-learning. Baik guru maupun siswa dapat menemukan cara berkomunikasi dan belajar yang lain, juga bergabung dalam aneka komunitas baru. Dengan begitu, guru dapat membuat siswa terlibat secara lebih aktif dalam pembelajaran mereka. 

Teknologi merupakan salah satu faktor yang menunjang untuk kegiatan belajar melalui e-leraning, yang mana dapat dilakukan dengan komputer, laptop, handphone, dan alat elektronik lainnya. Selain itu, jaringan dan sinyal juga merupakan faktor utama untuk pembelanjaran dengan e-learning, seperti halnya item-item yang di tawarkan dan dipersembahkan XL untuk memajukan negeri dalam proses pembelajaran yang melalui via online, dengan sinyal dan jaringannya yang kuat dan luas, sehingga mempercepat dalam proses kegiatan e-learning dengan menggunakan alat kumonikasi seluler.


Oleh karena itu, E-learning memberikan cara alternatif untuk belajar. Pemanfaatan e-learning secara optimal pun tergantung dari beberapa kondisi yang perlu dipenuhi. Namun, apa pun cara belajar yang dipilih, semua berpulang kepada si pembelajar. Tanpa komitmen dan kendali diri, tak ada satu cara belajar pun yang akan berhasil. Selamat belajar untuk putra-putri INDONESIA

0 komentar:

Posting Komentar