E-learning,
Cara Alternatif dalam Kegiatan Belajar antar Guru dan Murid
Seiring kemajuan teknologi
dan kemajuan zaman, cara dan metode belajar antar guru dan murid pun sekarang
lebih praktis dan mudah, salah satunya dengan metode “E-learning”. E-learning
merupakan meotde belajar dengan jarak jauh. E-Learning memungkinkan
pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas.
Pembelajar bisa berada di suatu tempat, sementara “instruktur” dan pelajaran
yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain.
Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun
secara off-line atau archieved.
E-learning dalam
arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik
(internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal,
misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes
yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati
pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri).
Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan
oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola
oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang
memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-learning untuk umum. E-learning
bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana,
misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi,
organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program,
pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa
memungut biaya).
E-learning
memberikan kesempatan bagi murid untuk memegang kendali atas kesuksesan belajar
masing-masing, artinya murid diberi kebebasan untuk menentukan kapan akan
mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin
dipelajarinya terlebih dulu. Ia bisa mulai dari topik-topik ataupun halaman
yang menarik minatnya terlebih dulu, ataupun bisa melewati saja bagian yang ia
anggap sudah ia kuasai. Jika ia mengalami kesulitan untuk memahami suatu
bagian, ia bisa mengulang-ulang lagi sampai ia merasa mampu memahami.
Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang belum ia pahami, murid bisa
menghubungi guru, nara sumber melalui email atau ikut dialog interaktif pada
waktu-waktu tertentu. Jika murid tidak sempat mengikuti dialog interaktif, ia
bisa membaca hasil diskusi di message board yang tersedia di LMS (di website
pengelola). Banyak murid yang merasa cara belajar independen seperti ini lebih
efektif daripada cara belajar lainnya yang memaksakannya untuk belajar dengan
urutan yang telah ditetapkan.
Selain itu, e-learning
juga mempermudah bagi guru untuk memberikan bahan ajarannya kepada muridnya via
online, baik itu tugas dari sekolah, mengenai silabus, materi pelajaran,
dan yang lainnya. Sehingga murid-muridnya bisa mengetahuinya dan bisa mempelajarinya
tanpa di ruangan kelas. Guru pun tidak perlu berbicara atau menjelaskan dari
satu kelas ke kelas yang lainnya, cukup dengan murid-muridnya memahaminya
terlebih dahulu di website yang telah guru tersebut kirim, sehingga pada
saat proses belajar di kelas, murid-murid dapat langsung menanykan atau minta
jelaskan apa saja hal yang belum dimengerti dari paparan di website tersebut.
Dengan mengkombinasikan aneka teknologi yang tersedia, seorang guru dapat
memaksimalkan potensi metode belajar e-learning. Baik guru maupun siswa
dapat menemukan cara berkomunikasi dan belajar yang lain, juga bergabung dalam
aneka komunitas baru. Dengan begitu, guru dapat membuat siswa terlibat secara
lebih aktif dalam pembelajaran mereka.
Teknologi merupakan salah satu faktor yang menunjang untuk kegiatan
belajar melalui e-leraning, yang mana dapat dilakukan dengan komputer,
laptop, handphone, dan alat elektronik lainnya. Selain itu, jaringan dan
sinyal juga merupakan faktor utama untuk pembelanjaran dengan e-learning, seperti
halnya item-item yang di tawarkan dan dipersembahkan XL untuk memajukan negeri dalam
proses pembelajaran yang melalui via online, dengan sinyal dan jaringannya
yang kuat dan luas, sehingga mempercepat dalam proses kegiatan e-learning
dengan menggunakan alat kumonikasi seluler.
Oleh karena itu, E-learning memberikan cara alternatif
untuk belajar. Pemanfaatan e-learning secara optimal pun tergantung dari
beberapa kondisi yang perlu dipenuhi. Namun, apa pun cara belajar yang dipilih,
semua berpulang kepada si pembelajar. Tanpa komitmen dan kendali diri, tak ada
satu cara belajar pun yang akan berhasil. Selamat belajar untuk putra-putri INDONESIA